Iklan

Truk Pengangkut Pasir Basah dari Galian C Majasari, Tabrak Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan

Xpos Berita
Selasa, 30 Januari 2024, 18.29 WIB Last Updated 2024-01-30T13:11:49Z

 

Serang, -- Lalu lalang mobil truk besar pengangkutan Pasir Basah dari Galian C di Majasari, Kecamatan Jawilan, Serang Banten, dituding menjadi penyebab utama seringnya merusak jalan Nasional yaitu Ruas Jalan Serang-Cikande-Rangkasbitung.(SCR).

Menurut warga Jawilan, Setiap hari Puluhan truk besar keluar membawa Muatan Pasir dengan keadaan basah dari Galian C tambang Pasir Darat

"Tiap hari ada puluhan truk muatan Pasir basah dari dalam lintas dari sini, penuh sampe ketas pasirnya, ditambah ada airnya, mobil mobil itu kan yang sering bikin jalanan cepat rusak," ujar Rikson.

Masyarakat menilai, sebelum pemerintah tidak memberikan tindakan, jalan SCR tidak akan pernah mulus seperti jalan nasional pada umumnya, padahal  ruas jalan nasional SCR merupakan ruas jalan yang sangat padat karena ruas jalan tersebut merupakan kawasan industri dan sumbu penghubung Serang-Jakarta, Jakarta -Rangkas.

Meski pemerintah getol melakukan peningkatan jalan serta rutin melakukan pemeliharaan, namun itu tidak akan berlangsung lama, jalanan disebut akan cepat mengalami retak, belah, berlobang dan bergelombang.

Ada dugaan Truk angkutan Pasir Basah dan Overload diduga menjadi faktor utama membuat kerusakan jalan.

Padahal jika Mengacu Undang, Truk Muatan Pasir Basah dan Overload bertabrakan dengan Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan, namun pemerintah dalam hal ini Dishub Provinsi Banten atau Kabupaten Serang tidak pernah menindak.

Sementara sisi lain, Salah satu driver Dumptruk pengangkut pasir yang berhasil dipetik keterangan nya, mengatakan ia memuat pasir dari Galian C Majasari dan akan dibawa ke Curug Tangerang, dan berat muatan sekitar 40 ton.

"Ya Kita belanja di Galian yang ada di Majasari, dibawa ke Curug PLP,  beratnya kira kira 40 ton an, kan pasir nya pasir basah," ungkap Driver. Selasa (30/1/24).

Ia secara rinci menjelaskan bahwa alasan memuat pasir dari Majasari Jawilan, karena harga dan kualitas,
" Sekarang sih harga nya sudah naik 200 an, saat ini harga nya Rp 3,8 juta, belum biaya uang untuk operator, parkir pas masuk ke dalam sini Rp 20, uang anak anak didalam dan lainnya, habis sekitar 200,an jadi habis 4 jutaan pungkasnya.(Red)

Komentar

Tampilkan

Terkini